Saturday 18 April 2020

Alfa,Indo,Giant dan Warung Tradisional.



Sebagai pelaku wirausaha sekali waktu terpikirkan , Bagaimana sebuah manajemen yang baik dan terus konsisten melayani kebutuhan apa yang di perlukan masyarakat seperti Alfa/indo menjadi perusahaan retail yang terus tumbuh dan ekspansinya bukan saja dikota besar bahkan di dusun dan di pintu keluar kompleks pun mereka sudah menghadang kita untuk belanja kesana.



Saya tidak akan membahas izinnya, Prosedur dan jumlah gerainya di setiap kota. Tapi melihat apa yang mereka tawarkan sehingga kita rela dan senang hati untuk berbelanja kesana.


Sayanya bukan Pakar Ekonomi atau Ahli Strategi Marketing, tapi mari kita lihat secara gamblang apa yang mereka tawarkan di tengah masyarakat .Saya mencoba untuk melihat dan berdiri sebagai konsumen.

Seharusnya sebagai pelaku usaha srategi inilah yang mesti kita terapkan secara konsisten dapat di jadikan contoh ,di amati, ditiru, dan di modifikasi sesuai kebutuhan.

Ada beberapa point bagi saya sangat signifikan yang membuat mereka bertahan dan terus berkembang :


1.SENYUM , SALAM DAN SAPA ( 3 S )


Perhatikan ketika anda membuka pintu Alfa / indo pegawai mereka terus konsisten menerapkan SOP 3 S ( Senyum , Salam, Sapa ) ,Terlepas kita Peduli atau tidak mereka tetap lakukan itu, begitu pun ketika kita mau keluar dari tempat belanja tersebut. SOP tetap berjalan perasaan dikesampingkan profesionalisme mereka terapkan. Sekali waktu mungkin ada yang tidak menyapa tapi dapat dipastikan mereka lagi melayani konsumen. Prosedurnya disetiap tempat. Jika ada yang berbeda itu hanya oknum semata.:)





2. KELENGKAPAN

Bagi saya kunci mereka ada di kelengkapan produk, hampir semua produk yang menjadi kebutuhan umum,yang selalu di cari, dibutuhkan mereka punya. Semua orang ingin hidupnya simple dan tidak ribet, sekali jalan apa yang di butuhkan terpenuhi, Urusan harga selisih beberapa ribu itu biasa, bagi konsumen kepepet khususnya. Segmen pasar mereka akan terbentuk dengan sendiri.

Kebutuhan bagi yang mempunyai anak balita, sembako, obat obatan, semua jenis minuman,snack/Makanan ringan untuk kebutuhan perjalanan, alat tulis, alat kebersihan , alat listrik, bahkan tisu magic yang biasanya ada di apotek pun mereka selalu sedia.:)


3. HARGA

Apakah harga mereka lebih mahal dari warung tradisional biasa? Ya, harga mereka lebih mahal. Anda dapat membandingkan harga tisu, roti , susu , rokok , dll di tempat lain, apalagi jika di bandingkan dengan warung tradisional. Mereka lebih mahal tapi faktanya orang tetap saja datang untuk membelinya. Mereka tetap eksis karena kita.

Strategi mereka adalah memberikan harga promo untuk item-items tertentu di hari weekend dan hari hari biasa, setiap minggu biasanya produknya berubah-ubah sistem manajemen mereka lah yang mengatur itu semua.

Setiap belanja member akan mendapatkan point nilainya tidak seberapa , tetapi dalam mindset konsumen itu penghargaan yang luar biasa , Apalagi daftar member gratis dapat kartu member seperti ATM , keliatan eksklusif padahal biaya cetaknya murah.

Mereka setiap tahun untuk periode tertentu , ada program mengumpulkan stamp yang dapat di tukarkan dengan teflon, panci, mangkok yang lumayan bagus. Padahal pada saat ditukarkan pun jumlah stamp cukup banyak dan itupun di tambah dengan uang. Meskipun begitu bagi konsumen ada kebahagiaan tersendiri beli produk ditukar dengan stamp.

Satu lagi untuk produk produk tertentu setiap belanja lebih dengna nominal tertentu akan mendapatkan potongan tertentu juga.( Kemungkinan sudah kerja sama dengan perusahaan distributor diskon max untuk menggenjot sales produk sesuai target ).

Misalkan produk bayi ,Pampers, susu, tisu, minyak telon dan sejenisnya dengan belanja lebih dari 75 rb akan mendapatkan potongan 15 rb. Jarang ada konsumen mau mengecek semua items yang hari biasa harganya berapa terus pada waktu program promo harganya berapa.

Untuk produk yang lumayan dibutuhkan masyarakat harga mereka standar , tapi untuk produk-produk yang bukan umum harga mereka jauh lebih tinggi dari harga pasaran.


Coba cek harga ATK di Alfa/indo bandingkan dengan toko biasa , anda akan terkejut melihatnya. Misalkan kelir, spidol atau pun pena.

Harganya lebih dari 40 % dari harga biasa, tetapi kenapa tetap laku, karena selalu ada orang orang yang ke Pepet yang butuh produk mereka , dan mereka siap sedia. Itulah target mereka.

Mereka juga merambah segmen makanan yang fresh dan coffe shop di Alfa / indo tertentu, yang segmen pasarnya sudah terbentuk , di sediakan tempat duduk dan meja, bahkan untuk menyeduh coffe sachet atau pop mie air panas mereka sedia.

Di Alfa / indo tertentu belanja online pun mereka sudah coba, untuk pembelian dengan nominal tertentu mereka siap antar ke lokasi, menggunakan motor box , mereka sudah antisipasi jemput bola melihat gaya belanja yang sudah mulai berubah , coba kita lihat MATAHARI, hampir meredup menuju senja, milenial lebih asyik beli di shoope or toped. Jenis alfa/indo seperti ini saya sudah lihat di kota besar yang berdiri di dekat komplek mewah yang penduduknya update dan tidak gaptek.

4.JAM BUKA/TUTUP

Tidak ada kata libur , buka dari jam 7 pagi sampai jam 10 malam , Slogan xtreemnya yang sering di jadikan candaan ( TETAP BUKA KECUALI BENCANA / KIAMAT ) , membuat pikiran kita mereka selalu ada. Istri berkata, Pa' Susu sudah habis sudah malam ne, Santai nanti beli di alfa/indo saja mereka masih buka sampe jam 10 malam. Terekam jelas dipikiran, mereka ada ketika keadaan begitu memaksa. Bahkan di tempat-tempat tertentu alfa/indo ada yang buka 24 Jam.

5.PROGRAM PEMIKAT

Jika cabang alfa/indo baru buka , biasanya mereka menyelenggarakan program yang besar, mulai dari Sembako yang promo, Lomba Karaoke, Lomba Mewarnai / Menggambar. Mereka bakar uang dengan timbal balik warga sekitar tau akan eksistensi mereka, salah satu fungsinya adalah mengumpulkan manusia sebanyak mungkin pada titik mereka berada.

6.LOKASI

Lokasi sangat penting, kemungkinan mereka menggunakan jasa Konsultan Profesional , untuk memetakan dan menentukan titik yang pas, untuk memastikan tempat mereka benar-benar strategis dan siapa saja target konsumen mereka. Mulai dari jumlah penduduk, lokasi kerja calon konsumen, berdekatan kah dengan komplek perumahan, perkantoran, jalan umum, jalan lintas luar kota, perilaku dan gaya belanja masyarakat, tingkat ekonomi, dan sebagainya ada dana yang besar yang bakalan mereka gelontorkan. dan mereka pasti sangat serius soal ini.

Dan dapat kita lihat ketika berdiri indomaret di salah satu titik, bakalan kemudian berdiri juga Alfamart, begitupun sebaliknya. Logika sederhananya siapa yang duluan melakukan ekspansi berarti mereka telah melakukan survei dengan benar. Pesaing berikutnya yang juga ikut membuka Toko retail di lokasi tersebut telah memangkas biaya untuk menentukan lokasi. Seperti Benalu jadinya.

Dulu di kisaran tahun 2016 alfamart di Simpang KM 9 Palembang , di samping Sekta Sukarami berdiri alfamart, begitu strategis dan sangat ramai, menjadi titik pemberhentian orang-orang ketika mereka ingin pergi keluar kota, ditambah lagi dengan ada meja dan kursi, di depannya membuat orang-orang berkumpul dan menunggu untuk naek travel ke luar kota.

Dua tahun kemudian berubah , proyek pembangunan flyover merubah segalanya , akses jalan di tutup, perilaku masyarakat berubah, flyover membuat orang-orang tidak berhenti lagi disana .dan pada akhirnya itu akhir dari segala.

7.TATA LETAK/DISPLAY

Dengan tampilan yang rapi dan di bersihkan setiap hari , konsumen betah mencermati dan menyisir produk yang di pajang, untuk produk yang sering di butuhkan di letakan di ujung pun tidak masalah, tetap bakalan di cari, untuk produk yang tidak begitu familiar di pajang di depan. Untuk barang-barang yang kecil dan simple yang terkadang kurang terpikirkan oleh konsumen mereka pajang depan. Dapat kita lihat Permen, Coklat, Batre, Kinder Joy, Tisu Magic, Ketika kita menunggu kasir menginput data pembelian mata kita terus mengawasi barang-barang kecil, yang tadinya tidak terpikirkan akhirnya di ambil dan di beli pun terkadang harganya tidak begitu menguras kantong seperti permen atau coklat.

8.TEMPAT PEMBAYARAN TAGIHAN

Apa yang bisa di lakukan alfa/indo , Beli Tiket Kereta Api, Pulsa, Bayar Listrik, Token, PAM, hampir semua tagihan pembiayaan kendaraan, dan elektronik, Go-Pay, dan lain-lain mereka bisa.

Jadi Sekali jalan kita dapat memenuhi semua keinginan belanja dan pembayaran tagihan, dimudahkan dan dekat dengan jangkauan.

Rasanya wajar persaingan di bidang retail semakin ketat, jika tidak dapat memahami perilaku konsumen dan kebutuhan masyarakat , maka tamatlah riwayatnya.

sebisa mungkin yang bisa di terapkan , harus di terapkan minimal beberapa point harus ada untuk pelaku usaha yang mirip atau sejenis , seperti 3 S, Lokasi, Kualitas Produk dan terpenting komitmen dan integritas harus tetap dijaga.

Bagaimana dengan Giant, 7 Eleven, 212 Mart, Oke Oce,dan Warung Tradisional ? Begitu panjang jika ingin di ceritakan.

Dapat disimpulkan, modal bukan segalanya, strategi dan dapat melihat celah dan perubahan perilaku masyarakat juga sangat penting.

Sayanya pakarnya bukan-bukan wkkwkwkw, tetap berusaha, semangat , dan terus belajar ,apapun yang terjadi berpikir positiflah. Semoga ada bagian menjadi pelaku usaha yang maju.Amin..

No comments:

TES

SDGFASDFAS