Hari
sudah beranjak sore beberapa jam lagi
azan magrib bakalan menggema pertanda berbuka puasa , maklum di bulan ramadhan
alunan azan yang cempreng pun begitu mempesona , bukan apa-apa momennya itu loh
yang buat bahagia.
Salman masih di tempat rental komputer bersama aisyah
mengerjakan pekerjaan bersama yang sudah mendekati deadlinenya , aisyah wanita
dengan paras yang biasa saja tetapi memiliki ahlak dan attitude yang begitu
berbeda dari kebanyakan orang pada umunya. Sebenarnya ada perasaan suka pada
diri salman terhadap aisyah tapi begitu ngilu lidah untuk mengutarakannya
maklum juga aisyah dari keluarga yang taat beragama dan orang tuanya adalah
seorang Pedagang sukses dan juga seorang Da’i atau penceramah yang cukup di
kenal di kampungnya.
Setengah
jam kemudian tugas mereka selesai, hujan rintik rintik pada waktu itu
menghambat mereka untuk segera pulang, salman membawa motor dan aisyah terbiasa
menggunakan jasa ojol, dan akhirnya salman menawarkan diri untuk dapat
mengantar aisyah sampai kerumah.
Tetiba
dirumah azan beduk terdengar pertanda berbuka puasa telah tiba, ibu aisyah
didepan rumah , sekaligus menawarkan untuk berbuka dan sholat dulu dirumah.
Salman
tak kuasa menolak dan akhirnya berbuka bersama dengan keluarga aisyah ,
kebetulan ayah aisyah kurang begitu sehat dan meminta salman untuk mengimami
sholat magrib secara berjamaah dirumah.
Inilah
hal yang paling ditakutkan salman , menjadi imam, karena dia tau modalnya hanya
surat An-nas dan Kulhu, tapi apa mau dikata harus dilaksanakan dengan perasaan
yang bercampur aduk antara menunjukkan keahlian dan keterbatasan kemampuan. Dan
akhirnya sholat magrib itu berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan.
YES....
!!! Alhamdulilah akhirnya dapat menunjukkan kepada calon mertua , bahwa saya
sudah siap menjadi imam buat anaknya, itulah perasaan gembira yang ada didalam
pikiran salman, pemuda kota pada umumnya, yang hari-harinya asyik bersosial
media sembari bekerja. Pengetahuan agama seadanya maklum dianya bukan tamatan pesantren atau sekolah islam terpadu
yang bertebaran dimana –mana yang biayanya mendekati biaya persemester kuliah.
Tetiba
ayahnya aisyah , memanggil salman sembari berkata , “ Man mari makan dulu kita, sembari menunggu
sholat isyah dan lanjut tarawih, soalnya musim corona tidak boleh sholat di
masjid anjuran pemerintah tetap dirumah aja. itulah awal petaka, keringat
dingin mengalir deras dari pori pori nya. Nafasnya sedikit sesak, persendiannya
ngilu semua energinya seperti di sedot oleh kekuatan yang luar biasa yang ia
tidak bisa melawannya.
Itulah
awal titik balik salman belajar tentang agama. Semua orang punya cara berbeda
untuk dapat hijrah.